Kisah Inspiratif Johari Zein Bos JNE, Crazy Rich Mualaf Dapat Banyak Untung Usai Sedekah
Sebuah kisah inspiratif kembali mengetuk pintu hati kita, yakni Perjuangan Djohari Zein menapaki dunia bisnis di tengah lilitan ekonomi di masa Orde Baru. Usahanya diakui lancar dan membuahkan hasil, berkat sedekah.
Pria yang akrab disapa Johari Zein atau Jo ini lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 1954 dari keluarga pedagang Tionghoa. Keluarga besarnya menganut agama Budha dan dia pernah mengenyam pendidikan di sekolah Katolik.
Johari tak menceritakan secara detail keputusannya memilih menjadi mualaf pada 1982. Sejak itulah, Alquran menjadi petunjuk hidupnya. Dia merasa bersyukur memiliki keluarga yang menghargai.
Pemilik layanan pengiriman paket JNE ini memiliki rahasia sukses dalam bisnis, yakni berbagi dan bersedekah. Baik untuk karyawan, melalui panti asuhan, dan masih banyak lagi. Kebahagiaan orang lain, dinilai sebagai kebahagiaan tersendiri bagi Jo.
Semasa masih duduk di bangku sekolah, Johari Zein kerap kali menerima ejekan dari teman-teman. Selain ucapan yang menyakitkan hati, terkadang ada pula tindakan yang kurang pantas.
Meski dianggap bercanda, hal itu masih terngiang di benak Jo. Hingga diakuinya sebagai pelajaran berharga untuk lebih kuat dan waspada. Sampai suatu ketika, dia pernah terpaksa pulang hanya dengan sebelah sepatu, akibat kejahilan temannya.
“Mungkin bagi anak-anak itu hanya main-main, bercanda. Tapi tentu bagi yang terkena ya tidak menyenangkan. Saya pernah pulang sekolah dengan sepatu tinggal sebelah,” kata Johari dilansir dari channel YouTube Coach Yudi Candra.
“Kalau di sekolah, tiba-tiba celana ditarik. Ya itu pernah kita alami. Itulah bunga-bunganya, saya syukuri, membuat saya kadang-kadang lebih waspada. Alhamdulillah itu semua bisa saya jalani, saya syukuri itu semua, saya jadi lebih mampu, lebih kuat,” imbuhnya.
ebuah harapan besar dari Johari yang ingin bisa mendirikan sebuah masjid. Tahun 2009 dirinya memanjatkan doa kala umroh, memohon dimudahkan bisa membangun masjid.
Sebuah anugerah tak terduga, Johari bermimpi mendengar harapan, bahwa tak hanya satu tapi 99 masjid pun diizinkan. Akhirnya menjadi visi besar bagi yayasan yang dibangun Johari.
“Johari Zein Foundation. Saya baca-baca dan lihat visi dan misinya itu dahsyat, sembilan puluh sembilan masjid di seluruh dunia. Dan bukan hanya itu, tapi berbagi dan sedekah. Mengapa berbagi dan sedekah itu penting bagi pak Jo?,” tanya Yudi.
Menyisihkan harta dengan cara berbagi dan sedekah, akan membuat diri sendiri bahagia. Hal itu diungkapkan Jo sebagai bentuk menerapkan ajaran agama Islam. Sesuai dengan yang tertuang dalam kitab suci AlQuran.
“Berbagi, sedekah itu penting bagi saya itu penting. Karena kalau saya belajarnya dari Almarhum bapak Suprapto yang mengajarkan atau yang bercerita tentang salah satu surat di AlQuran, surat Al-Maun,” jawab Johari.
“Di mana kita diharapkan bisa berlaku dengan baik sesuai dengan agama yang kita anut. Jadi agama itu bukan hanya ibadahnya saja, ceremonial. Tapi juga tingkah laku kita, termasuk menyayangi anak yatim, memberi makan orang miskin,” jelasnya
Menggeluti dunia bisnis memanglah tidak mudah. Namun terasa ringan bagi Johari, saat dia menyeimbangkan derajat sosial dengan komersial. Usaha dapat berjalan lancar dan panjang umur, berkat sedekah dan berbagi, sebagai bentuk sosial.
“Itulah yang saya praktikan selalu beliau sampaikan. Itu menjadikan sebuah kesimpulan buat saya. Bahwa di dalam kegiatan komersial, kita juga perlu ada kegiatan sosial. Karena komersial tanpa sosial, bisa-bisa tidak panjang umurnya. Menjadi panjang umurnya karena dia menjadi berkah, dia menjadi berguna,” ujar Johari.
Sudah 29 tahun berlalu, sejak Johari menerapkan sedekah dan ilmu spiritual sebagai pendamping bisnis. Selain sosok sang istri dan keluarga yang selalu mendukung, diyakini ada doa dari anak yatim yang ikut mengiringi langkah bisnisnya.
“Boleh nggak si kalau saya bilang bahwa JNE itu bisa sukses. Salah satu faktor utamanya karena berbagi dan sedekah pak?,” tanya Yudi.
“Ya saya rasa banyak orang yang menyatakan seperti itu, yang mengatakan JNE itu menggunakan manajemen spiritual. Memang itu salah satu yang orang lain percaya. Karena di dalam praktiknya kita itu. Setiap kegiatan itu ada anak yatim yang kita undang, kita santuni. Dan itu berjalan sudah 29 tahun sampai sekarang ini. Dan akan terus mudah-mudahan,” ucap Johari.
Kisah kebaikan dan perjuangan Jo, tak berhenti sampai di situ. Selain menyantuni anak panti asuhan, yayasan yang didirikan Johari selalu mengajak anak-anak untuk makan di restoran mewah. Kemudian belanja bersama di supermarket.
“Kegiatan apa saja pak, dibawa anak yatim?,”
“Oh iya macam-macam. Kalau anak yatim, intinya mengajak mereka itu menjadi gembira. Tidak selalu santunan, tapi santunan salah satunya. Yang lain kita bisa ajak mereka makan di restoran. Biasanya kan mereka makan nasi kotak,” ungkap Johari.
“Kita ajak dia makan duduk di restoran, di mall yang bagus, dan sebagainya. Suasana yang baru, nonton bareng, kalau ada film yang cocok untuk anak-anak yatim. Itu juga kita lakukan. Kadang kita ajak belanja bareng di supermarket. Dan itu menyenangkan,” imbuhnya.
Lika-liku kehidupan menapaki dunia bisnis menjadi ringan berkat sedekah. Bagi Johari yang kala itu memulai bisnis di era krisis moneter, tentu sangat berat.
Namun tak disangka, usaha layanan pengiriman paket JNE yang dibangunnya bisa membantu banyak orang yang saat itu menjadi korban PHK. Tak lupa, dari penghasilan yang awalnya kecil, tetap istiqomah menjaga sedekah. Perlahan tapi pasti, bisnis Johari kini membuahkan hasil.
“Sebetulnya banyak ya kalau kita telusuri. Apalagi kalau kita teliti. Tentu saja semua keberkahan. Hikmah dari peristiwa itu yang semuanya itu datang dari Allah, dari Tuhan kita. Cuma kalau kita tidak dibukakan mata hati, belum tentu kita bisa melihatnya,” ucap Johari.
“Cuma saya yang ingin bercerita, di tahun 1998 saat terjadi krisis ekonomi. Kita melihat banyak orang kena PHK, banyak orang yang akhirnya mencari pekerjaan baru. Ada yang buka wartel, ada yang bikin laundry. JNE dan kita ingin membantu juga,” ungkapnya.
“Kita menawarkan jadi agen, mereka bisa buka bisnis pengiriman. Bisnis masih kecil, awalnya tidak menguntungkan, tapi bisa jalan. Tahun 2000 mulai ada online celling mulai kelihatan. Tahun 2010, kita bisa jualan dalam 1 tahun 1 triliun. Kemudian naik setiap tahunnya 30 sampai 40 persen,” imbuhnya.
“Itu kan sesuatu yang menurut saya keajaiban dari sedekah,” jelas Johari.
Johari Zein kini dielu-elukan sebagai Crazy Rich Jakarta. Harapannya membangun 99 masjid di seluruh dunia, seakan menuju titik terang. Berikut perbincangan Coach Yudi Candra bersama Johari yang penuh inspirasi.
( Artikel : Merdeka.com )
0 Response to "Kisah Inspiratif Johari Zein Bos JNE, Crazy Rich Mualaf Dapat Banyak Untung Usai Sedekah"
Posting Komentar